Dalam rapat tersebut, Sekda Hermon menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak.
"Gagasan Kota Layak Anak adalah suatu keharusan bagi daerah yang ingin maju. Kota harus menyediakan ruang dan dukungan yang ramah anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, baik dari segi pendidikan maupun psikologis. Sarana dan prasarana yang kita bangun harus terintegrasi dengan semua OPD serta instansi terkait. Saat ini, kita sudah berada di tahap 1 Kota Layak Anak. Harapannya, kita bisa melangkah lebih jauh dan menyediakan ruang khusus bagi anak-anak, sehingga Murung Raya benar-benar layak disebut Kota Layak Anak," ujar Hermon.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Lynda Kristiane menekankan pentingnya tindakan nyata dalam mendukung terwujudnya Kota Layak Anak. Ia mengajak semua pihak untuk aktif berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak.
"Kita harus memastikan bahwa anak-anak di Murung Raya mendapatkan hak mereka, termasuk fasilitas yang layak, perlindungan dari kekerasan, serta dukungan penuh dalam tumbuh kembang mereka. Saat ini, Kota Layak Anak kita berada pada poin 800, yang berarti sudah masuk tahap 2. Namun, masih menunggu verifikasi dari provinsi. Minggu depan, data yang telah kami kumpulkan akan diverifikasi, apakah ada perubahan poin. Jika tetap di angka 800, maka kita akan meluncurkan Kota Layak Anak tahap 2," ungkap Lynda Kristiane.
Kehadiran Sekda Hermon dan Kepala Dinas P3AP2KB dalam rapat ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan yang lebih ramah anak. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, melainkan juga membutuhkan peran aktif masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
(Hlm)